Paringin – Saat ini kehidupan berkembang sangat cepat. Kurikulum pendidikan diharapkan juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis tersebut. Kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan dan bakat masing-masing.
“Pada tahun ajaran baru nanti, tahun ajaran 2023-2024 SIT Darul Fikri Balangan mulai mengimplementasikan kurikulum merdeka. Maka dari itu ustadz/zah diharapkan mampu menyesuaikan dengan aturan baru tersebut. Untuk menambah pemahaman terkait implementasi Kurikulum Merdeka, ustad/zah SIT Darul Fikri Balangan diharapkan tetap antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka (kurmer) selama 1 hari ini,” ujar Arif Aulia Rahman, S.Akun dalam sambutannya mewakili ketua Yayasan Al Izzah Balangan (10/3).
Khairani selaku narasumber menjelaskan, “ Hal mendasar yang membedakan kurikulum merdeka dengan K-13 adalah jika pada K-13 terdapat Kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), silabus dan RPP maka di kurikulum merdeka terdapat capaian pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar”.
Beliau juga menjelaskan kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi atau dikenal dengan istilah assessment diagnostik. Hal lain yang membedakan K-13 dengan kurikulum merdeka adalah pada P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Implementasi kurikulum merdeka merupakan hal yang baru, maka dari itu SIT Darul Fikri Balangan terus berupaya membekali pengetahuan guru agar kegiatan KBM yang menggunakan kurikulum merdeka nantinya dapat berjalan optimal. Setelah penyampaian materi kurikulum merdeka oleh bapak Khairani, para guru diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan gagasan. Diskusi berlangsung dengan lancar. Kurikulum merdeka siap diterapkan di tahun ajaran 2023-2024.